Karena Kita Memanggil-Nya dengan Panggilan yang Berbeda
Sesuatu yang dipersatukan Tuhan tak dapat dipisahkan manusia. Seringkali kita menyebutnya jodoh. Katanya, jodoh berarti memiliki banyak kesamaan, jodoh
berkaitan dengan hilangnya perbedaan. Dan katanya lagi jodoh adalah soal
memiliki seutuhnya. Jika itulah yang berarti jodoh, lantas bagaimana
mereka yang jelas-jelas berbeda?
Jatuh cinta menimbulkan banyak rasa dan juga tanya. Ada yang
bertemu, begitu mudah jatuh cinta, lalu kemudian memiliki. Ada yang tak
sengaja bertemu, menjalin persahabatan, lalu saling mencintai. Ada lagi
yang tak pernah merencanakan apapun, tapi tiba-tiba jatuh cinta, namun
terhalang untuk memiliki karena perbedaan agama.
Kita yang sibuk mengeja dan merapal doa yang sama, meskipun
diucapkan dengan bahasa yang berbeda. Dalam setiap sujudku, dalam
setiap lipatan tanganmu, dalam setiap sentuhan Al-Quran, dalam setiap
sentuhan Alkitabmu. Kita sama-sama mengenal Tuhan walaupun memanggil-Nya
dengan panggilan berbeda.
Jika Tuhan ingin sebuah penyatuan, mengapa Dia ciptakan perbedaan?
Walaupun di tempat yang berbeda, kita saling
mendoakan meskipun tahu segalanya tak memungkinkan. Jika Tuhan ingin sebuah penyatuan, mengapa Dia ciptakan perbedaan? Aku telah mengenalmu selama beberapa bulan, tapi tetap saja
aku masih mengabaikanmu. Perlakuanmu terhadapku telah menunjukkan bahwa
kau tulus kepadaku. Namun, ini tak semudah yang apa yang kau katakan.
Aku mengabaikanmu bukan tanpa alasan. Aku terlalu takut untuk memulai
semuanya denganmu.
Aku terlalu takut untuk merasakan sakit yang teramat dalam,
karena pada akhirnya pasti akan kurasakan juga. Namun, disatu sisi aku
juga tak ingin mengabaikanmu. Kau datang membawa cintamu, bahkan sama sekali aku tak pernah menolak itu bukan?!
Sosokmu kemudian hadir dan membuatku begitu nyaman dengan segala
perlakuan istimewa yang kau ciptakan untukku. Walau aku tahu, i'm not
the only one. Walau begitu, maunya kita ini apa? Memaksakan cinta meski tahu kita berbeda?
Apakah Tuhan marah melihat kisah kita?
Kau panggil Dia dengan panggilan yang berbeda.
salahkah!!!
Mencintai seseorang yang tempat ibadahnya berbeda denganku. Kurindukan seseorang yang kitab sucinya tak sama dengan yang kubaca.
Sahabat Bloger Ayu Anggraeni
0 Response to "Karena Kita Memanggil-Nya dengan Panggilan yang Berbeda"
Post a Comment