Untuk Nyonya yang Pergi Tanpa Alasan dan Tega Meninggalkan Rindu Tak Bertuan
Tak terasa, sudah satu tahun perkenalan kita. Tepatnya 31 Desember 2014, tidak penting kamu mengingatnya atau tidak. Sama seperti tahun kemaren, di bulan yang sama dan tanggal yang sama meski dengan suasana yang berbeda.
Berawal dari Sapaan Paling Pendek di Dunia "Hai"
Desember itu, aku mengenalmu lalu mencitaimu. Begitu sederhana bukan? Yah, sesedarhana itulah kamu mulai berotasi di otakku dan mengisi ruang hatiku. Bolehkah aku bercerita tentang awal perkenalan kita? Perkenalan yang diawali dari sapaan terpendek di dunia "Hai".
Cukup tiga huruf itu yang menjadi awal sederhana yang mengubah hidupku dan hidupmu. Sapa yang kilayangkan dari chat Facebook itu berbuah balasan darimu. Sapaan iseng itu mengantarkan kita pada sebuah perkenalan. Aku mengetahuimu begitu juga dengan dirimu.
- Kebersamaan Kita Begitu Sempurna, Sebelum Kamu Memilih Untuk Pergi
- Bila Cintaku Tak Sempurna, Ajari Aku Untuk Setia
- Catat!, 9 Destinasi Ini Yang Akan Membuatmu Selalu Rindu Semarang
Perkenalan kita Memang Berawal dari Chat Facebook
Perkenalan kita sangat instan. Beralih dari chat facebook, perkenalan kita terjalin dari makhluk yang bisa membuat orang menjadi bodoh dan pintar dalam waktu yang bersamaan. Handphone. Perhatian dan kecupan kecil yang aku dan kamu selipkan dalam setiap
percakapan kita, itu membuat aku banyak berharap, tanpa ingin ku ketahui
isi hatimu terlebih dahulu.
Dekat dan Cinta |
Aku mulai membangun mimpi, harapan, agar
tidak menyia-nyiakan kebersamaan kita. Kamu Nyonya yang manis, pandai
mendendangkan lagu dengan petikan gitarmu. Hal itu yang membuatku
menyukaimu walau aku tahu hal itu tak cukup menjadi alasan akan hadirnya
cinta.
Terlalu cepat aku menyimpulkan semuanya adalah cinta,
bahkan mungkin ini hanya ketertarikan sesaat. Aku tak paham itu, bahkan
jika aku tahu, mungkin aku akan menutup mata dan telingaku tak mau tahu
fakta-fakta itu.
Meskipun Hubungan Ini Sangat Singkat, Tapi Rindu Ini Tak Ada Batasnya
Aku sungguh tak menyangka, hubungan kita yang berjalan
begitu singkat ternyata masih begitu melekat dalam ingatanku. Kamu
memilih pergi tanpa alasan yang benar-benar kupahami. Kamu memilih pergi
ketika aku sedang cinta-cintanya. Disaat aku mulai menyayangimu dan
terus ingin memperjuangkan kamu.
Pergi Tanpa Kabar |
Bayangkan, semua hanya terjadi sebulan!
Begitu singkat! Sama seperti awal perkenalan kita yang instan. Kamu pasti tahu benar, melupakan sesuatu yang sudah mulai
melekat bukanlah hal yang mudah. Kamu pergi tanpa mengizinkan aku jujur
mengenai perasaanku dan aku ingin tahu alasanmu pergi, karena
kepergianmu sungguh tak logis bagiku.
Nyoya, maafkan aku jika masih mengingatmu, masih mengingat
kenangan sewaktu kita bersama dan maaf jika melibatkanmu disetiap
ceritaku. Aku tahu ini semua salah, tapi ini cara agar aku perlahan
bisa melupakan semua tentang kamu.
Dari seseorang yang setahun lalu pernah hadir di hari-harimu. Dari seseorang yang tiba-tiba merindukanmu.
0 Response to "Untuk Nyonya yang Pergi Tanpa Alasan dan Tega Meninggalkan Rindu Tak Bertuan"
Post a Comment