Tuhan, Sampaikan Salamku Pada Dia, Jodohku yang Tak Tahu Entah Dimana

Kadang kala, aku sering mengutuk diri sendiri dengan sebutan “makhluk yang tak pantas untuk di cintai”. Karena selama ini aku sudah sering kali jatuh cinta kepada seseorang, namun akhirnya aku harus berhenti memperjuangkan cinta. Sebab sebelum mereka mengenalku lebih jauh, orang yang aku dekati sudah menolakku dan mulai pergi menjauhiku. 

Padahal kalau saja mereka bersedia untuk mengenalku lebih jauh, bisa saja apa yang di carinya ada pada diriku. Tapi apapun alasan mereka menolakku, aku tidak akan pernah memaksa mereka untuk mencintaiku, jika memang mereka tidak menginginkannya.


Aku sadar, aku memang hanya seorang manusia yang jauh dari kata sempurna. Aku hanya seorang manusia sederhana. Wajahku pun biasa-biasa saja. Dan aku juga tidak memiliki harta yang melimpah. Tapi apakah sebuah cinta hanya di ukur dari wajah  dan memiliki harta yang melimpah saja? Apakah karena perkembangan zaman maka standar cinta ikut meningkat juga?Arghh.. semoga saja tidak. Aku harap ini hanya pemikiranku saja.

Tuhan, aku memanglah tidak sempurna, tapi apakah aku tidak layak untuk mencinta dan di cinta? Apakah aku tidak pantas mendapatkan kasih sayang? Setahuku, hakekat cinta adalah saling memberi. Hakekat cinta adalah saling melengkapi. Jadi akankah ada seseorang yang bisa menerimaku sepenuh hati? Jika memang ada, tolong pertemukanlah kami segera. Agar aku bisa menjaganya.

Untuk kamu yang nantinya akan menjadi jodohku, semoga kamu bisa menerima semua kekuranganku. Semoga kamu bisa menerima semua masa laluku. Maaf jika pada akhirnya yang menjadi jodohmu adalah seorang manusia sepertiku. Seorang manusia yang sederhana dan memiliki perawakan yang biasa-biasa saja. 


Aku harap kamu bisa menerimaku, karena sesungguhnya bukan aku yang memilihmu, akan tetapi Tuhanlah yang memilihmu untukku. Walaupun nanti kamu akan menolakku, jika Tuhan sudah menakdirkan aku sebagai jodohmu, kamu bisa apa? Jadi cukup terimalah aku apa adanya.

Tuhan, harus berapa lama lagikah aku harus mencarinya? Harus berapa lama lagi aku harus menanti kehadirannya? Dan harus berapa lama lagi aku harus menunggu kedatangannya? Apakah waktu 24 tahun yang selama ini aku lewati masih kurang agar aku bisa bertemu dengannya? Apakah usaha yang aku lakukan selama ini tidak berarti apa-apa? Tuhan, tolong berikanlah aku jawaban atas segala pertanyaan yang aku ajukan?
Tuhan, kali ini aku akan memasrahkan semuanya kepada-Mu. Apapun yang akan Engkau takdirkan untukku, aku akan berusaha untuk menerimanya dengan berlapang dada. Jika memang Engkau memberikan takdir kepadaku untuk melewati sisa hidupku dengan sendiri tanpa ada yang menemani, aku bisa apa selain menjalaninya dengan sepenuh hati. 

Namun jika Engkau memang memberikan takdir kepadaku bahwa aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan seseorang yang mencintaiku apa adanya, maka aku akan terus berusaha untuk menemukannya. 
Tuhan, kali ini tolong sampaikanlah salamku padanya, pada dia jodohku yang tak tahu entah dimana, bahwa aku ingin sekali bertemu dengannya. Aku ingin sekali menghabiskan banyak waktu bersamanya, agar aku bisa bercerita tentang perjuanganku untuk bisa bertemu dengannya. Ceritakanlah kisah tentangku lewat mimpi-mimpi indahnya. Agar dia bisa merasakan apa yang aku rasakan.

Tuhan, karena kita (aku dan dia jodohku) belum bertemu, aku mohon pada-Mu jagalah dia untukku. Karena yang aku bisa hanyalah menjaganya lewat doa, tanpa bisa berbuat apa-apa sebab aku sendiripun tidak tahu jodohku berada dimana. Satu-satu yang aku bisa hanyalah berdoa, memohon pada-MU agar Engkau menjaganya untukku. Tolong pertemukan kami segera ya, Tuhan!

Artikel By Boby Irawan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tuhan, Sampaikan Salamku Pada Dia, Jodohku yang Tak Tahu Entah Dimana"