Teruntuk Kamu yang Selalu Kucintai, Berhentilah Cemburu dan Selalu Tersenyumlah
Mengapa mukamu masih ditekuk seperti itu? Cemberut dan tidak murah
senyum? Tidak seperti biasanya sikapmu begitu terhadapku? Wahai Cinta,
itu adalah pemandangan yang tidak mengenakkan lho bagiku. Kalau tidak
percaya, coba bercermin! Meskipun bibirmu yang manyun itu agak sedikit
lucu juga jika dilihat-lihat.
Sudahlah Cinta, Untuk apa kau mencemburui masa laluku. Untuk apa
hatimu terbakar hanya gara-gara seseorang di masa lalu? Bukankah kita
sudah saling terbuka, saling bercerita soal cerita cinta kita
masing-masing di masa lalu? Kau tentu masih ingat semuanya bukan? Sama
seperti halnya diriku yang ingat siapa-siapa saja wanita yang pernah
kau ajak kencan?
Wahai Cintaku,,
Sama halnya dirimu, aku juga punya beberapa kisah di masa lalu. Ada
yang kucintai biasa saja, ada yang kucintai sebagai pelarian, ada yang
kucintai dengan sangat dalam hampir menikah namun gagal. Menurutku itu
wajar, sayang. Beberapa orang akan jatuh cinta dengan orang yang tidak
tepat sebelum menemukan cinta sejatinya bukan?
- Sekelumit Lukisan Tuhan Nan Indah di Takabonerate, Sebuah Perjalanan Sisi Lain Tanah Daeng
- Sisi Lain Argopuro, Danau Taman Hidup Nan Romantisnya Bikin Candu
Kau juga seperti itu, karena nyatanya aku memang bukan cinta
pertamamu. Begitu juga denganku, yang memutuskan membangun cinta dengan
kamu, yang bukan pria asing pertama yang mengajarkan apa itu cinta
antara pria dan wanita. Tidak ada yang salah dengan itu semua kan? Namun
yang pasti, kini kita ada untuk saling melengkapi, saling membersamai,
saling mendukung.
Okey, jika memang kau masih belum lega. Mungkin dia, sang mantan yang
pernah aku cintai sangat dalam itu sosok yang sempurna. Ya, sangat
sempurna seperti yang kau dengar dari teman-temanku, dari tetangga
sekitarku. Tapi bukankah yang paling baik itu adalah yang paling tepat?
Sementara yang sempurna tidak selalu yang paling tepat? Layaknya diriku,
yang mungkin tidak secantik, secerdas, atau sesukses mantan-mantanmu.
Lagipula kau hanya mendengar dari mereka, bukan dari aku. Bagiku, kau
adalah sosok terindah yang telah Tuhan ciptakan untukku. Kau tetap
orang yang paling tepat untuk melengkapiku meskipun kau masih punya
kekurangan disana-sini. Aku biasa saja sekarang hidup tanpa
mantan-mantanku. Tapi tentu ada yang kurang ketika aku mengarungi
hidupku tanpamu.
Tidak ada mantan terindah, Sayang. Jika memang indah, dia tak akan
pernah jadi mantan. Yang terindah itu ya Kamu. Nahkoda yang telah Tuhan
pilihkan untuk membawaku mengarungi lautan kehidupan. Malaikat yang
meskipun tanpa sayap namun sanggup membawaku terbang menjelajah dunia.
Jadi Sayang,maukah kau tersenyum padaku sekarang juga
Artikel By Reva Rindi Antika
Photo Future : pexels.com
0 Response to "Teruntuk Kamu yang Selalu Kucintai, Berhentilah Cemburu dan Selalu Tersenyumlah"
Post a Comment