Faktanya, Anak Sulung dan Anak Bungsu Adalah Pasangan Paling Ideal

Kamu boleh tak setuju, tapi biar bagaimana pun, sebagian besar masyarakat kita percaya jika si sulung dan si bungsu selalu jadi pasangan yang ideal. Bukan tanpa sebab, pendapat ini diyakini berdasarkan kesimpulan yang menggabungkan karakter dari masing-masing mereka.

Budi pekerti yang berbeda, membuat mereka saling menggenapi atas pasangannya. Namun bukan sekedar asumsi, ada beberapa fakta yang membutikan jika si sulung dan si bungsu memang pasangan yang serasi.

Si Sulung Terbiasa Bertanggung Jawab untuk Menjaga Sedangkan si Bungsu Ingin Selalu Dimanja, Pas Kan?



Tak perlu diragukan lagi, untuk urusan tanggung jawab, anak sulung adalah yang paling bisa diandalkan. Sedari kecil, ia sudah terbiasa untuk jadi pemimpin yang mengerjakan dan bertanggung jawab atas banyak hal. Mulai dari menjaga adik-adiknya, mengerjakan pekerjaan rumah, hingga hal lain yang kerap dibebankan padanya.
Secara alami, naluri mengayomi dalam dirinya tumbuh dengan sendirinya. Berbeda dengan si bungsu yang sedari kecil memang sudah mendapat banyak perhatia dan selalu ingin dimanja. Disinilah kecocokan keduanya bertemu. Si bungsu yang selalu ingin dimanja dengan anak sulung yang bisa bahagia jika berhasil melindunginya.

Anak Bungsu yang Masih Sering Begantung, Tak Perlu Takut Karena Anak Sulung Sudah Terbiasa Mandiri dalam Hal Apapun

Tangungjawab yang diembannya sedari kecil, menjadikan anak sulung jadi pribadi yang mandiri. Ia bahkan bisa mengerjakan banyak hal seoran diri tanpa bantuan dari orang lain. Dan berbanding terbalik dengan kemampuan si bungsu dalam melakoni beberapa hal.
Bukan tak bisa, tapi biasanya ia merasa butuh orang lain untuk membantu. Karena sejak kecil, ia  punya banyak kakak yang selalu sigap membantunya. Sehingga terbawa hingga dewasa. Jadi pas banget nih, si sulung yang mandiri tentu akan dengan senang hati membantu si bungsu yang kadang tak percaya diri. Iya, tak percaya diri bisa sendiri.

Keras Kepalanya si Sulung Akan Melunak dengan Sikap Ramah yang si Bungsu Punya

Harus diakui memang jika sikap menyebalkan dari si sulung tentu saja keras kepala yang ia miliki. Meski kadang apa yang ingin ia sampaikan adalah sesuatu yang benar, namun caranya menyampaikan terkadang membuat orang lain kesal. Akan tetapi sering lepas kendali dan tak bisa mengontrol emosi, tak lagi akan terjadi. Karena kini ada si bungsu yang selalu berhasil  menyejukkan hati. Ia punya kemampuan untuk menenangkan emosi yang si sulung rasakan.

Anak Sulung Terbiasa Mengalah, Sedangkan si Bungsu Kadang Tak Mau Kalah

Kalau tadi si sulung menyebalkan dengan sikap keras kepalanya, si bungsu pun sering membuat jengah karena tak mau kalah. Terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan sedari kecil dari orangtua dan saudara-saudaranya. Membuat ia tumbuh jadi sosok yang kadang terlalu ambisius untuk segalanya. Pokoknya apa yang diinginkan haruslah didapatkan.
Berita baiknya, sikap ini akan bisa pelan-pelan dirubah dengan kehadiran si sulung yang terbiasa mengalah. Jadi setiap kali ada pertentangan, tak lagi berlanjut pada adu kuat siapa yang akan menang. Karena si sulung pastilah akan mencari cara untuk mengalah agar tak terus bersitegang.

Dan Sikap Dewasa Anak Sulung Akan Kian Sempurna dengan Keceriaan yang Dimiliki Anak Bungsu

Dikenal sebagai sosok yang selalu serius, anak sulung selalu dicap dewasa dengan tak suka hal-hal remeh yang sebenarnya bisa mengundang tawa. Nah, hubungan mereka tentu tak akan semembosankan sikap serius yang dimiliki si sulung. Karena anak bungsu selalu punya cara untuk mencairkan suasana dengan segala tingkah lucunya. Berkat si bungsu, ada kebahagian baru yang akan ditemukan oleh si sulung. Meski itu hanya sekedar tawa dari hal-hal remeh yang diceritakan oleh si bungsu padanya.

Dengan Kata Lain, Mereka Berdua Memang Pasangan yang Saling Menggenapi

Dibalik semua kecocokan itu, si sulung dan si bungsu tetap adalah manusia biasa. Mereka punya kekurangan dan kelebihan dengan porsi yang berbeda. Untuk bisa terus jadi passangan ideal, mereka pun tentu butuh berusaha untuk mennyamakan semua sikap dan kepribadiannya. Sama-sama memiliki kekuranngan , sama-sama memiliki kelebihan dan sama-sama belajar untuk saling melengkapi sebagai pasangan.

Subscribe to receive free email updates: